Metode
Yang Benar Dalam Meraih Ilmu Agama
(Upaya
Melestarikan Tradisi Salaf Saleh
Dan
Memperjelas Posisi Derajat Keilmuan kita)
Oleh:
Kholil Abu Fateh
Ugensi
Sanad
Sanad adalah
mata rantai orang-orang yang membawa sebuah disiplin ilmu (Silsilah
ar-Rijâl). Mata rantai ini terus bersambung satu sama lainnya hingga
kepada pembawa awal ilmu-ilmu itu sendiri; yaitu Rasulullah. Integritas sanad
dengan ilmu-ilmu Islam tidak dapat terpisahkan. Sanad dengan ilmu-ilmu
keislaman laksana paket yang merupakan satu kesatuan. Seluruh disiplin
ilmu-ilmu Islam dipastikan memiliki sanad. Dan Sanad inilah yang menjamin
keberlangsungan dan kemurnian ajaran-ajaran dan ilmu-ilmu Islam sesuai dengan
yang dimaksud oleh pembuat syari’at itu sendiri; Allah dan Rasul-Nya.
Di antara sebab
“kebal” ajaran-ajaran yang dibawa Rasulullah dari berbagai usaha luar yang
hendak merusaknya adalah karena keberadaan sanad. Hal ini berbeda dengan
ajaran-ajaran atau syari’at nabi-nabi sebelum nabi Muhammad. Adanya berbagai
perubahan pada ajaran-ajaran mereka, bahkan mungkin hingga terjadi pertentangan
ajaran antara satu masa dengan masa lainnya setelah ditinggal oleh nabi-nabi
yang bersangkutan, adalah karena tidak memiliki sanad. Karena itu para ulama
menyatakan bahwa sanad adalah salah satu “keistimewaaan” yang dikaruniakan oleh
Allah kepada umat nabi Muhammad, di mana hal tersebut tidak dikaruniakan oleh
Allah terhadap umat-umat nabi sebelumnya. Dengan jaminan sanad ini pula kelak
kemurnian ajaran-ajaran Rasulullah akan terus berlangsung hingga datang hari
kiamat[1].